Belanda berupaya mencari jalan ke Kerinci. Mula-mula pada tahun 1900 dari muko-muko dikirim sepasukan Belanda mengadakan patroli di Bukit Setinjau Laut. Di puncak Gunung Raya Belanda mendirikan sebuah pesangrahan dan memasang satu tanda sebagai peringatan kedatangan mereka. Setelah diketahui adanya Belanda yang akan menyerang Kerinci, maka rakyat Kerinci menjadi gempar dan marah, karena orang Belanda yang datang itu di anggap kafir, penduduk kerinci 100% penganut islam, tentu kedatangan Belanda tidak disukai.
Pertempuran pertama di Renah Manjuto berkecamuk antara hulubalang Kerinci dengan pasukan Belanda di bawah pimpinan Depati Parbo. Korban dipihak Belanda banyak sekali hingga mereka gagal memasuki Kerinci. Ketika itu pada tahun 1901 perang Kerinci melawan penjajahan Belanda dimulai pada bulan oktober 1901, 120 orang pasukan Belanda berada di Indrapura bersiap menyerang Kerinci. Pada bulan Maret 1902, 500 orang pasukan Belanda di bawah Komandan Bolmar mendarat di Muaro Sakai, Tuanku Regen sebagai petunjuk jalan masuk Kerinci. Belanda menyerang dari tiga jurusan:
1. Dari Ranah Manjuto
2. Dari Koto Limau Sering
3. Dari Tamiai
Perang hebat terjadi di tiga tempat tersebut. Setelah Koto Limau Sering dikuasai, pasukan Belanda turun memasuki ke Lembah Kerinci. Dalam perang di Pulau Tengah yang dipimpin oleh ulama terkenal masa itu yakni Haji Ismail dan wakilnya Haji Husin, telah bergabung pula para hulubalang dari dusun-dusun lainnya di Kerinci. Itulah sebabnya dalam sejarah perang Kerinci, pertempuran didusun ini merupakan pertempuran yang tersengit dan terlama (lebih kurang 3 bulan). Pulau tengah diserang oleh Belanda sejak tanggal 27 maret 1902 dari 3 jurusan, yaitu:
1. Jurusan Timur; Sanggaran Agung-Jujun.
2. Jurusan Utara; Batang Merao-Danau Kerinci.
3. Jurusan Barat; Semerap-Lempur Danau.
Serangan terakhir untuk Pulau Tengah di lakukan Belanda pada tanggal 9-10 Agustus 1903 dengan membakar Dusun Baru, perlawanan rakyat dapat mereka selesaikan.
Terakhir pasukan Belanda menjatuhkan serangan ke Lolo, markas panglima Perang Kerinci Depati Parbo. Pertempuran 5 hari disana dan akhirnya Belanda dapat membujuk Depati Parbo mengadakan perundingan damai. Dalam perundingan inilah Depati Parbo di tangkap dan di buang ke Ternate, setelah Kerinci aman tahun 1927, atas permohonan kepala-kepala Mendapo di Kerinci kepada pemerintahan belanda, Depati Parbo dibebaskan dan kembali ke Kerinci.
Peta Kerinci / Map
MP3 TALE KINCAI
Blog archive
Popular posts
Langganan:
Posting Komentar (Atom)